REVIEW FILM THE POWER OF THE DOG DAN INSPIRASINYA
Film yang dipimpin Jane Campion ini lama panas, dibagi lewat beberapa Act, tapi penantian penonton pada akhirnya akan terbayarkan dan sungguh itu memuaskan.
Penonton disuguhi indahnya pemandangan lokasi syuting film ini di lembah suatu daerah di New Zealand, yang menjadi latar dari kisah asli di novel dan film ini, yang menggambarkan suatu peternakan sapi luas yang sukses di lembah Montana, Amerika Serikat, tahun 1920-an, yang tentunya identik dengan nada Western dan para koboi. Melihat Cumberbatch sebagai seorang Koboi tentunya akan menjadi daya tarik tersendiri.
Film ini berpusat pada dua bersaudara Burbanks, Phil yang diperankan Cumberbatch dan George yang awalnya akan diperankan oleh Paul Dano, namun karena kesibukannya dengan film The Batman sebagai Riddler, ia digantikan oleh Jesse Plemons.
Mereka juga lebih dari mitra, pemilik bersama dari peternakan terbesar di lembah Montana, melanjutkan dengan baik bisnis dari kedua orangtuanya.
Phil adalah yang cerdas, George yang lamban. Phil tinggi dan berlekuk; George sedikit gemuk dan pendiam. Banyak yang menyebut Phil sebagai brilian, lulus di universitas kelas atas, sangat terperinci dan detail pada pekerjaannya, serta pendongeng yang fasih; sedangkan George belajar perlahan, dan juga mengabdikan dirinya untuk bisnis.
Phil disimbolkan sebagai sisi maskulin, tampil dekil sebagai bentuk kebanggannya menjadi peternak sukses, agresif dalam berkata-kata, lugas dalam bertindak, dengan kebencian yang membara atas sisi inferiornya untuk mengimbangi kehausannya akan dominasi; sedangkan George disimbolkan sebagai sisi feminim, memiliki jiwa yang lembut dan penuh kasih, berpenampilan klimis. Mereka tidur di kamar yang mereka tinggali sejak mereka kanak-kanak, dan itu sudah terjadi selama empat puluh tahun, mengesankan bahwa ikatan mereka cukup kuat.
Ketika George tiba-tiba menikahi seorang janda muda, Rose Gordon (Kirsten Dunst), dan membawanya untuk tinggal di peternakan, Phil memulai kampanye tanpa henti untuk menghancurkan istri barunya itu dan anak laki-lakinya Peter Gordon (Kodi Smit-McPhee). Sebelum ia akan masuk kuliah untuk menjadi seorang ahli bedah, sementara ini ia tinggal bersama mereka. Peter digambarkan sebagai sosok yang kemayu.
Sebuah ayat dari kitab injil (ver. King James) Psalm 22:20-22 nyatanya menjadi menjadi kunci kisah ini, yaitu : “Deliver my soul from the sword; my darling from the power of dog” (Lepaskanlah aku dari pedang, dan kasihku dari cengkeraman anjing).
Uniknya, berdasarkan ayat tersebut, kita tidak bisa menuduh Peter atau Phil siapa “anjing”nya, lantaran gaya penuturan cerita film ini yang mengesankan ini disengaja atau takdir Tuhan. Peristiwa di Act V dan adegan penutup menjadi plot yang sangat menarik di film ini.
Terinspirasi sebagian oleh Kisah Pribadi
Thomas Savage merilis versi novel The Power of the Dog tahun 1967, yang mungkin bisa disebut semi-otobiografi, karena sebagian didasarkan pada waktu Savage tumbuh sebagai remaja di sebuah peternakan di Montana.
Pada konferensi pers untuk film tersebut setelah pemutarannya di Festival Film New York pada bulan Oktober, Campion mengatakan kepada penonton bahwa dia merasa Savage setidaknya melandasi sebagian karakter Peter.
“Dia datang ke peternakan dengan cara yang sama seperti Peter—pada waktu itu, ibunya menikah dengan seorang saudara laki-laki dari Ed Brenner, yang sebenarnya menjadi inspirasi untuk karakter Phil Burbank,” kata Campion.
Campion dan timnya pernah melihat foto-foto orang-orang nyata yang mungkin telah mengilhami cerita ini, termasuk seseorang yang diyakini keluarga Savage sebagai inspirasi bagi Bronco Henry, mentor yang disukai oleh karakter Cumberbatch, Phil Burbank. Campion memperluas kesamaan yang dia temukan antara Savage dan Peter dalam sebuah wawancara untuk RNZ , stasiun radio siaran publik Selandia Baru. “Saya pikir [Savage] benar-benar memiliki seorang paman yang menggertaknya dan yang meninggal karena keracunan antraks, meskipun tampaknya bukan karena dia tetapi karena serpihan dari tiang.”
“Savage adalah seorang pria gay yang pada waktu itu, tidak secara terbuka gay. Sebenarnya dia pernah menikah, ”jelas Campion pada konferensi pers NYFF. “Saya membayangkan dia menganggap dirinya sebagai Peter.”
Konon, Campion menambahkan bahwa Savage yang asli tidak terlalu feminim dan tidak tahu apa-apa tentang kehidupan peternakan seperti Peter. “Dia menunggang kuda dan hal pertama yang dia tulis adalah menaklukan kuda liar. Tapi dia pasti memiliki hubungan yang jauh lebih kompleks dengan sastra barat daripada yang lain.”
sumber : netflix, Decider, Hitc