MANGA ONE PIECE YANG BERFOKUS PADA PORTGAS D. ACE TAMAT DI CHAPTER KE-4
Peringatan! Berisi Spoiler Manga One Piece Episode A Final Chapter : Ace’s Adventure
Sebuah spin-off manga One Piece yang berfokus pada awal mula kisah Portgas D. Ace memperoleh buah setan Api dan bergabung dengan bajak laut White Beard akhirnya telah tamat di chapter ke-4 yang baru saja dirilis di akhir November.
Manga One Piece ‘Episode A’ Final Chapter : Ace’s Adventure merupakan adaptasi dari One Piece Novel A karya Sho dan Tatsuya berdasarkan kisah asli One Piece karya Eichiro Oda.
Berdasarkan story board dari penulis Ishiyama Ryou, Boichi mengilustrasikannya sehingga kesan dan gaya grafis manga ini mengingatkan kita akan manganya yang terkenal, Dr. Stone.
Ilustrasinya menambahkan kesan daya hancur yang mengagumkan, apalagi di chapter ini dimulai dengan pertarungan pembuktian Ace melawan White Beard, yang merupakan lanjutan dari chapter lalu.
Pertarungan tersebut bukanlah yang pertama. Sudah puluhan kali Ace kalah. Namun, diikuti dengan pengalaman perang bersama nakama-nakama barunya di bajak laut White Beard, membuat kemampuan kontrol api dan tenaganya semakin sempurna.
Pertarungan final itu berakhir dengan spektakuler di mana Ace menghabiskan seluruh energinya dengan mengeluarkan api berbentuk naga yang besar, yang akhirnya membuat White Beard memukul balik menggunakan seluruh tenaganya, membuat semua api itu hilang dan area di belakang Ace hancur. “Apakah kamu sudah puas, putraku?”, ucap White Beard sambil menahan tubuh Ace yang hampir jatuh karena lemas dan berkata, “Yeah, …”
Kekalahan itu bukanlah hanya kekalahannya seorang, tetapi juga menandakan dibubarkannya Spade Pirate. Namun, Deuce dan kru Spade lainnya memang sudah menduganya sejak awal, hanya Ace saja yang baru menyadari bahwa ambisinya tidak sepadan dengan kekuatannya. Atas kesepakatan bersama, semuanya bergabung dengan White Beard mengikuti Ace.
Lagi pula keramahan White Beard dan Krunya memang membedakan mereka dari bajak laut lainnya, dan itulah alasan mengapa semua kru dipanggil “Putraku”, dan dirinya dipanggil “Ayah”. Budaya dan suasana itu membuatnya semakin melunak dan akhirnya bersedia untuk mengabdi secara resmi pada White Beard lewat seremoni dan tato dibelakang punggungnya.
Manga ini benar-benar memberi sentilan mengapa Ace tidak seperti adiknya, Luffy, atau seperti kakeknya, Garp, atau seperti ayahnya Gold D. Roger, yang masing-masing bercita-cita menjadi yang terbaik dan menjadi pemimpin di kelompoknya. Keambisiusan Ace membuatnya sangat gegabah dan terburu-buru. Keinginannya untuk meraih posisi tertinggi di puncak, bahkan membuatnya tak tertarik dengan harta ‘One Piece’.
Deuce mengenang pertemuan mereka dengan Shanks dan kelompok bajak lautnya. Shanks berkata bahwa Ace memiliki target untuk menjadi Raja Bajak Laut atau yang teratas tanpa alasan yang jelas, bertualang tanpa tujuan, terburu-buru karena ketidaksabaran. Ia mungkin tidak bisa membantu tapi bisa merasakannya.
Deuce bertualang dengan Ace dan membuat bajak laut Spade karena ia bisa memanfaatkan kemampuan jurnalisnya, dengan menulis semua petualangan mereka, sehingga ialah yang paling tahu tentang pergerakan Ace.
Saat dirinya menunjungi reruntuhan Kapal Laut Utama White Beard, Moby Dick, yang digunakan sebagai makam penghormatan Ace dan White Beard, Deuce menutup kisah ini dengan bernostalgia momen-momen penting Ace, terutama akhir hayatnya saat perang epik di Mafineford (Anime Episode 483/manga chapter 574).
Ia menaruh buku berjudul Episode A di atas makam Ace, lalu lanjut bertualang seorang diri. Tampaknya ia akan melanjutkan pekerjaannya sebagai seorang jurnalis setelah ia dikontak oleh Presiden Surat Kabar World Economy, Morgan.
Sosok burung perlente dikarenakan buat setan tipe Zoan-nya terus menerus aktif itu awalnya ingin mempublikasikan kisah Ace buatan Deuce, namun ia menolaknya. Deuce menawarkan topik lain, kali ini ia akan berfokus untuk memantau berita pergerakan Luffy dan Pasukan Revolusioner.
sumber :
https://onepiecechapters.com/chapters/276/ace-novel-manga-adaptation-chapter-4?2021-12-02